#Iklan
#Iklan

SUBHANALLAH.!! (Wajib Baca) Mama Tiriku Datang Membantuku Melewati Pasca Kelahiran 2 Bulan Pertama dan “Apa yang Beliau Tinggalkan” Setelah Beliau Pergi Membuatku Menangis

#Iklan
#Iklan
Sejauh yang aku ingat, ayah dan mamaku bercerai waktu aku masih kecil, saat saya sudah tahu beberapa hal. Seperti tipikal banyak pasangan yang bercerai, ayah menikah lagi dengan ibu tiriku 1/2 th. lalu. Soal hal ini, saya selalu terasa begitu marah serta begitu kecewa. Aku merasa ibu tiriku selalu jadi pihak yang menghancurkan keluargaku. 


Saat itu, saya masih belum mengerti sangat banyak masalah keluarga. Saya hanya merasa mama tiriku merusak keluargaku serta aku membencinya bertahun­tahun tanpa ada memikirkan perasaannya. Saya ingat saya pernah suatu kali membuang kucing peliharaan kesayangannya ke sungai serta membiarkan ibu tiriku menangis seharian setelah dia mencarinya kemanamana. 

Bila diingat­ingat, sebenarnya hari­hari ibu tiriku dirumah juga bukan hari yang bahagia. Saudara­saudara kami tidak ada seorang juga yang mempedulikan dia, bahkan tidak ada seorangpun juga yang rela mengobrol dengannya. Sesudah ibu tiriku menikah dengan ayah, mereka juga tidak memiliki anak. Hal ini memperburuk kondisinya di keluarga, membuat dirinya serta papa dicela oleh saudara­saudara kami. 

Setelah mereka menikah, saya masih berhubungan dengan ibu kandungku. Ibu juga telah menikah belum lama setelah ayah dan ibu bercerai. Kami sering mengobrol di telepon, namun ibu tidak pernah datang melihatku. Mungkin karena dia juga telah punya keluarga sendiri… 

Hari untuk hari juga berlalu serta akhirnya saya juga beranjak dewasa, menikah, serta miliki anak sendiri. Karena kesibukan serta kurangnya pengetahuanku, saya meminta tolong pada mama kandungku untuk datang membantuku melalui bulan­bulan pertama, namun dia menampik. 

Katanya dia juga ingin menjaga cucunya dari anaknya dengan suami barunya. Waktu itu aku sedih. Saya merasa tidak dipedulikan. Saya juga akhirnya menelepon ibu tiriku dan memintanya untuk menemaniku. Tanpa berpikir panjang, ibu tiriku langsung menyetujuinya tanpa memberikan syarat apa pun.

Ibu tiriku tidak pernah melahirkan anak, jadi kurasa dia tidak pernah miliki pengetahuan masalah ini. Dirumah, dia sering memakai komputer yang ada dirumah untuk memeriksa sesuatu, tapi saya tidak pernah tahu apa yang dia lakukan. Walaupun ibu tiriku tidak sangat mengerti masalah melahirkan serta menjaga anak dan menjaga diri pasca kelahiran, tapi saya merasa begitu terbantu dengan adanya orang yang membantuku melakukan pekerjaanpekerjaan rumah. 

Sesudah menjaga kami selama 2 bln., ibu tiriku lalu pamit pulang. Saya ingin memberinya sedikit duit sebagai sinyal terima kasih, tapi beliau menolakku sejadi­jadinya. Saat saya mau mengantarnya ke stasiun kereta, beliau juga menolak. Katanya dia bisa pulang sendiri serta memintaku untuk menjaga diri yang baik. Saya mendadak terasa terharu. Saya mulai menyesal apa yang saya lakukan saat kecil dulu serta mulai merasakan kebaikan ibu tiriku. 

Satu hari waktu saya punya peluang untuk bersantai, saya buka computer dan lihat ada sebagian catatan di monitor. Isinya yaitu hal­hal yang perlu kuperhatikan selama beberapa bln. pertama, makanan apa saja yang perlu kujaga agar kesahatanku terjaga, rutinitas apa saja yang harus kumiliki agar kehidupanku lebih baik, serta hal apa saja yang perlu kuhindari agar kesehatanku tidak terancam. Lihat itu, saya langsung menangis. Bagiku, tulisan­tulisan itu bukan tulisan biasa, namun cinta dari ibu tiriku.  

Setelah itu saya mengobrol dengan ayah serta darinya, saya tahu bila ibu tidak melahirkan anak, itu yaitu keputusan mereka. Ibu tidak mau aku jadi makin kecewa serta rasa sakitku semakin bertambah. Karena itu mereka memutuskan untuk tidak mempunyai anak agar ibu dapat lebih mengawasi pertumbuhanku. Waktu itu saya menangis, saya meminta ayah untuk mengantarku ke rumahnya, saya langsung masuk ke kamar ibu tanpa berpikir banyak, memeluk ibu serta mengeluarkan kata yang tidak pernah kukatakan selama ini,

“Ma…” 

http://islami-viasuara.blogspot.co.id/2017/01/subhanallah-mama-tiriku-datang.html
#Iklan
#Iklan