Untuk seorang wanita, tidaklah hal yang mudah buat terima perjodohan. Walau pria pilihan orang-tua dapat dimaksud baik bibit, bobot serta bebetnya, pasti tetap masih ada sejuta kebimbangan yang menyelimuti hati.
Tetapi, bagaimanapun, jodoh yaitu masalah Tuhan, seperti rezeki serta kem4tian. Manusia hanya dapat berdoa serta berupaya jalankan yang terbaik dalam kehidupannya.
Sekian mengenai cerita seorang wanita yang dijodohkan dengan sopir ayahnya. Walaupun permulaannya menolak, wanita ini lantas dengan yakini terima perjodohan itu. Itu kisahnya.
Saya yakni wanita berusia 26 th. yang akan selekasnya lewat pendidikan S2. Dikeluargaku, pendidikan serta karier lebih lebih paling utama di banding pernikahan.
Namun, semua beralih waktu seorang lelaki diperkenalkan Ayah sebagai mobil barang di satu pada usaha dagang miliknya. Sopir muda ini termasuk juga santun serta sedikit bicara.
Bahkan juga, Ayah yg tidak pernah berikanlah pujian pada anak-anaknya, tidak henti-hentinya berikanlah pujian pada sopir barunya ini. Menurut Ayah, ia yaitu pria yang baik, pintar dan serba bisa. Pujian
Ayah pasti pernah membuatku keheranan.
Sopir muda ini, senantiasa mengucap salam waktu masuk gerbang. Ia juga senantiasa menampik masuk tempat tinggal serta hanya menanti di depan pintu saat Ayah tak ada.
Kemunculannya seolah merubah banyak kebiasaan Ayah. Musik keroncong yang umum selalu terdengar dirumah dan tape mobil kita tidak pernah diputar lagi serta digantikan dengan muratal atau ceramah agama. Ibu juga tampak mulai meniggalkan salon, dandanan modern, kuteks, serta perubahan fashion yang selalu diikutinya.
Tetapi, saya lebih kaget lagi saat Ayah menawarkanku untuk menikah dengan sopir muda itu. Saya yang calon S2 terasa ter hi na mesti menikah dengan sopir.
Namun, Ayah menjelaskan semua padaku, tentang siapa sopir Ayah sebenarnya serta mengapa Ayah merelakanku menikah dengannya. Saya juga sempat malu saat mendengar cerita Ayah hingga lalu memutuskan untuk berkata “ya”.
Sopir muda ini memang tidaklah sopir umum. Ia yaitu sarjana teknik yang sekarang ini tengah merampungkan gelar pasca sarjananya dengan beasiswa. Sebagai anak yatim, ia bekerja sebagai sopir untuk tutup biaya hidup sepanjang kuliah, juga biaya keluarganya.
Walau awalannya bimbang, saya sekian yakini dia yakni lelaki terbaik yang sudah diantar Tuhan sebagai jodohku.
sumber : imformasisehat. blogspot. com
http://www.mediainformasiislam.net/2017/01/sangat-mengejutkan-ini-kisah-nyata.html?m=1
#Iklan